Penyebab keguguran pada ibu hamil

Tips Ibu Hamil, Setiap kehamilan memiliki risiko untuk mengalami keguguran. Sebab itu, Bunda disarankan untuk lebih berhati-hati saat dalam kondisi hamil. Terutama yang usia kehamilannya belum mencapai trimester dua.

Penyebab keguguran pada ibu hamil




Kadang, keguguran terjadi karena Bunda tidak menyadari kehamilan itu sendiri. Melansir Pregnancy Birth Baby, dalam empat minggu pertama kehamilan, biasanya Bunda tidak akan merasakan gejala apapun. Sehingga kadang-kadang nggak sadar kalau sudah hamil. Jadi masih melakukan aktivitas fisik berat dan melelahkan, yang memicu keguguran.

Bahkan, setelah delapan minggu kehamilan ada Bunda yang masih mengalami menstruansi kedua. Pada saat itu, rahim tumbuh masih sebesar lemon, Bun. Lalu, bagaimana perkembangan janin di dalam kandungan? Simak penjelasannya berikut ini.

Usia 0-3 minggu

Minggu kehamilan adalah tanggal dari hari pertama menstruasi Bunda yang terakhir. Ini berarti dalam dua minggu pertama atau lebih, belum benar-benar hamil. Tubuh masih bersiap untuk ovulasi seperti biasanya. Ovulasi terjadi sekitar dua minggu sebelum hari haid pertama berikutnya. Tapi hal itu bergantung pada lamanya siklus mentruasi masing-masing ya, Bun.

Selama minggu ketiga setelah hari pertama hari menstruasi terakhir, sel telur yang telah dibuahi bergerak di sepanjang tuba falopi menuju rahim. Pada saat sel telur mencapai rahim, ia telah menjadi massa lebih dari 100 sel yang disebut embrio.

Usia 4 minggu

Pada munggu keempat-kelima, embrio tumbuh dan berkembang di dalam lapisan rahim. Sel-sel terluar menjangkau untuk membentuk hubungan dengan suplai darah ibu. Sel bagian dalam terbelah menjadi dua, lalu menjadi tiga lapisan. Setiap lapisan ini akan tumbuh menjadi bagian tubuh bayi yang berbeda.

Lapisan bagian dalam disebut endoderm, menjadi sistem pernapasan dan pencernaan. Termasuk paru-paru, perut, usus dan kandung kemih. Lapisan tengah yang disebut mesoderm menjadi jantung, pembuluh darah, otot dan tulang. Sedangkan lapisan luar disebut ektoderm menjadi otak dan sistem saraf, lensa mata, enamel gigi, kulit dan kuku.

Pada fase ini, embrio melekat pada kantung kuning telur kecil yang menyediakan makanan. Beberapa minggu kemudian, plasenta akan terbentuk sepenuhnya dan mengambil alih transfer nutrisi ke embrio.

Usia 5 minggu

Minggu kelima adalah periode menstruasi pertama setelah kehamilan. Biasanya, Bunda baru menyadari tanda kehamilan. Pada saat itulah, saraf bayi sudah berkembang dan doundasi untuk organ pertamanya sudah ada. Pada tahap ini panjang embrio sudah sekitar 2 mm dan jantungnya mulai berdetak.

Pada usia 5 minggu ini biasanya jantung sudah terbentuk sebagai struktur sebagai tabung sederhana. Bayi sudah memiliki beberapa pembuluh darahnya sendiri dan darah mulai bersirkulasi.

Usia 6 minggu

Pada minggu keenam akan ada tonjolan di mana jantung berada dan benjolan di ujung kepala tabung saraf. Benjolan ini menjadi otak dan kepala. Embrio melengkung dan memiliki ekor, terlihat seperti berudu kecil.

Lengan dan kaki yang berkembang terlihat seperti tunas tungkai. Di bagian kepala akan tumbuh telinga dan mata.

Usia 7 minggu

Pada minggu ketujuh embrio telah tumbuh sekitar 10 mm dari kepala hingga kaki. Otak tumbuh dengan cepat dan ini membuat kepala tumbuh lebih cepat daripada baian tubuh lainnya. Embrio memiliki dahi yang besar dan mata, telinga terus berkembang.

Tunas tungkai mulai membentuk tulang rawan yang akan berkembang menjadi tulang kaki dan lengan.

Usia 8 minggu

Pada saat Bunda hamil 8 minggu, bayi baru disebut janin. Kaki memanjang dan membentuk tulang rawan. Bagian-bagian berbedar dari kaki belum benar-benar ada. Dibutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk membentuk lutut, pergelangan kaki, paha dan jari kaki berkembang.

Setelah memahami perkembangan janin di awal kehamilan, baiknya Bunda lebih hati-hati jika sedang menjalani program hamil. Berikut cara menghindari keguguran di awal kehamilan, seperti dilansir Webmd.

  1. Pastikan untuk mengonsumsi asam folat setidaknya 400 mg setiap hari. Bahkan bisa dimulai sejak satu atau dua bulan sebelum pembuahan.
  2. Berolahraga secara teratur.
  3. Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang.
  4. Kelola stres.
  5. Jaga berat badan dalam batas normal.
  6. Jangan merokok dan jauhi asap orang lain.


Load disqus comments

0 komentar